Bata Ringan Jenis AAC dan CLC ?
Perkembangan teknologi membawa kita ke peradaban yang lebih maju dari waktu ke waktu. Teknologi mengalami perluasan makna. Teknologi menjadi sebuah benda yang tidak berwujud seperti software, metode pembelajaran, metode bisnis dan lainnya. Contoh teknologi yang nyata di era sekarang sangat banyak. Mulai dari teknologi yang kita sering gunakan seperti handphone, laptop, mesin-mesin, mobil, motor dan lainnya. Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju tentu akan lebih banyak teknologi yang muncul.
Kemajuan teknologi dalam pekerjaan konstruksi semakin cepat yang menyebabkan pekerjaan lebih ekonomis dan lebih praktis
Era industri 4.0 ditandai dengan perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Agar mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik termasuk di bidang jasa konstruksi. Didalam sebuah proyek pembangunan baik dalam tahap pra produksi dan produksi, sangat diperlukan manajemen konstruksi yang baik. Salah satu hal yang terpenting adalah pemilihan material bangunan, karena akan berdampak pada kualitas sebuah proyek. Penggunaan teknologi pada mesin-mesin yang mempermudah pekerjaan para kontraktor. Teknologi juga ikut andil dalam membuat material dan bahan sebuah bangunan. Contohnya adalah bata ringan atau yang biasa dikenal dengan hebel.
Sebuah konstruksi sangat membutuhkan pondasi untuk berdirinya sebuah bangunan, maka dari itu kita perlu mengetahui spesifikasi jenis, merek kekurangan dan kelebihan material tersebut, pada artikel ini kita akan membahas tentang bata ringan jenis AAC dan CLC
Bata ringan terbagi menjadi 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC)
Sebelum masuk kepada penggunaan bata ringan. Perlu diketahui bahwa bata ringan ini adalah salah satu jenis bata yang belum lama masuk ke Indonesia yaitu pada akhir abad 19. Alhasil bata ringan belum banyak diketahui oleh masyarakat. Bata ringan terbagi menjadi 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya didasarkan pada ide yang sama yaitu, menambahkan gelembung udara ke dalam bata ringan. hal tersebut akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis.
Perbedaan Bata Ringan Jenis AAC dan CLC
Perbedaan bata ringan jenis AAC dan CLC terdapat pada segi proses pengeringan. AAC mengalami pengeringan dalam oven autoklaf bertekanan tinggi. Sebaliknya bata ringan jenis CLC yang mengalami proses pengeringan alami. CLC sering disebut juga sebagai Non-Autoclaved Aerated Concrete (NAAC). Bata ringan AAC mempunyai bobot yang lebih ringan daripada bata ringan CLC.
Seluruh proses produksi bata ringan AAC berbeda dengan CLC, karena membutuhkan pabrikasi dan peralatan canggih serta investasi modal yang besar. membutuhkan modal yaitu 10-30 juta USD dan kapasitas yg dihasilkan juga tinggi sekitar 300 m3 per hari bahkan lebih. Namun, saat ini masyarakat lebih banyak menggunakan jenis AAC karena produksinya yang banyak. Dengan bantuan teknologi maka dalam sehari mampu memproduksi ribuan bata ringan. Meskipun memiliki kekuatan dan dimensi yang sama namun jenis AAC lebih unggul dalam keringanan bobotnya.
Perbedaan Bata Ringan Jenis AAC dan CLC : Bahan baku bata ringan
Bahan baku bata ringan sendiri terbuat dari beton. Bata ringan jenis AAC (Autoclaved Aerated concrete) yang merupakan perpaduan dari pasir silika, semen, alumunium pasta dan bahan lainnya. Proses produksi bata ringan menerapkan teknologi yang mengacu pada standar DIN dari Jerman. Sehingga produk hebel yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik dan terjamin.
Bahan baku yang dipakai untuk membuat bata ringan CLC yaitu semen, pasir, foam (busa organik), dan air. Kebanyakan produsen memanfaatkan semen portland, meski penggunaan semen lain pun tidak terlalu bermasalah. Untuk pasirnya, pilih pasir sungai yang berukuran 4, 6, atau 8 mm. Tergantung tingkat kepadatan bata ringan yang diharapkan. Memberikan tambahan busa berfungsi sebagai media untuk membungkus gelembung-gelembung udara, agar terjebak di dalam bata ringan.
Perbedaan Bata Ringan Jenis AAC dan CLC : Berat atau bobot bata ringan
Perbedaan Bata Ringan jenis AAC dan CLC selanjutnya adalah berat produk. berat jenis bata ringan AAC kurang lebih sekitar 650 kg/m3. Walaupun mempunyai pori-pori di dalamnya, material ini tidak menyerap air karena pori-porinya tidak saling berhubungan. Bahkan jenis bata ringan AAC masuk kedalam bahan bangunan yang memiliki daya serap air yang rendah sehingga bisa mengapung diatas air. Lebih lanjut bata ringan AAC juga mempunyai massa jenis terendah, rasio kepadatan yang baik, dan kuat tekannya tinggi
Pada jenis CLC, Kualitas suatu hasil produksi bisa disesuaikan dengan mudah, mulai dari tingkat massa jenisnya 350-1.800 kg/m3 hingga berat jenisnya 1,5-30 N/m2. Namun tingkat kepadatan yang umum digunakan adalah 1.200 kg/m3. Karena daya serapnya terhadap air sangat minim, baja yang dipasang di dalam bata ringan ini pun tidak perlu dilapisi cat anti karat. Selain itu bata ringan CLC juga mempunyai beberapa kelebihan seperti bisa dipaku, mudah dipotong, daya isolasinya lebih tinggi, dan tahan terhadap api.
Penggunaan bata ringan bisa disesuaikan dengan ukuran bangunan
Bata ringan digunakan untuk dinding atau tembok sebuah bangunan, sangat cocok untuk bangunan tinnggi karena ketahanan yang kuat dan bobotnya yang ringan. Penggunaan bata ringan bisa disesuaikan dengan ukuran bangunan. Meskipun masyarakat masih banyak yang menggunakan jenis batako atau bata merah ,namun kini perumahan-perumahan dan mall-mall sudah banyak yang menggunakan bata ringan.
Perbedaan yang paling penting dan sangat mencolok adalah ukuran bata merah dan bata ringan ini sangat berbeda. Bata ringan mempunyai ukuran 60 x 20 x 10 cm atau 60 x 20 x 7,5 cm. Meskipun harganya terbilang lebih mahal dibanding batako dan bata merah namun keunggulannya bisa membuat anda puas.
Kita akan mengulas secara singkat beberapa keunggulan bata ringan dibanding batako dan bata merah :
- Bersifat sangat baik mampu bertahan 4 jam terhadap api, dan air apabila terjadi kondisi cuaca yang ekstrim.
- Terbebas dari keropos dan pelapukan, karena bahan dasarnya yang terbuat dari semen, bukan seperti bata merah konvensional yang terbuat dari tanah liat.
- Dinding yang terbuat dari bata ringan juga lebih kedap suara, sehingga bagi Anda yang tinggal di daerah perkotaan dapat meminimalisir kebisingan.
- Memiliki dimensi yang lebih besar dari bata merah konvensional, sehingga lebih hemat dan waktu penyelesaian pun juga lebih cepat.
- Mudah diaplikasikan. Perlu diketahui bahwa untuk memasang bata ringan diperlukan semen khusus yaitu mortar atau yang biasa dikenal dengan mortar.
- Mortar adalah jenis semen yang penggunaanya tidak perlu dicampur pasir tetapi hanya membutuhkan campuran air.
- Bata ringan mempunyai permukaan yang halus dan rata sehingga dapat mempercepat plester dalam pemasanganya, dengan begitu hasil finishing akan terlihat lebih bagus dan rapi.
Meskipun perbedaan Bata Ringan jenis AAC dan CLC tidak terlalu mencolok, demikian perlu diketahui apa perbedaanya agar bangunan memiliki kualitas yang baik.
Kami juga mendistribusikan merek-merek bata ringan Betacon, IBI, BSH, Inti Global, Acon, Broco dan Multicon. Apabila anda berminat anda bisa datang atau hubungi ke tempat kami. Harga bisa naik atau turun sesuai dengan ketentuan produsen. Kami memastikan menjual produk dari merek diatas dengan harga yang paling murah dari distributor lain.
PT Elite Sukses Bersama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor penjualan material bangunan seperti bata ringan ,semen mortar, semen biasa. Harga bata ringan dari produk-produk diatas, kami menjual dengan harga murah tanpa mengurangi kualitas dari merek itu sendiri. jika masih ingin mengetahui lebih detail dari semua produk yang kami jual atau mungkin ingin berkonsultasi mengenai rekomendasi bata ringan bisa menghubungi kami langsung via whatsapp or call :
– 0858-6060-7370 (call or whatsapp)
– 0812-2355-5759 (call or whatsapp)
– 021-7719607 (kantor)
Email : halo@elitehebel.co.id
Website : elitehebel.co.id
Search us on maps : https://goo.gl/maps/36jL18qRpyTbe5Dr9